Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Brumbun Kendit - Tahukah Anda istilah brumbun kendit pada perkutut? Sebenarnya, itu adalah satu dari banyaknya sebutan perkutut lokal yang mengalami ketidaklaziman saat tumbuh. Selain perkutut Brumbun Kendit, ada banyak sekali jenis perkutut katuranggan yang ada seperti misalnya katuranggan hitam cemani kul buntet, gendawa sabda, kantong semar dan lain sebagainya. Tetapi di artikel ini kita akan hanya berfokus pada jenis perkutut katuranggan Brumbun Kendit.
Ciri dan Mitos Perkutut Brumbun Kendit
Seperti yang sebelumnya ingin dibahas, yakni tentang jenis yang satu ini. Burung perkutut jenis ini jika diartikan namanya perkata maka artinya adalah sebagai berikut:
1. Brumbun adalah bahasa jawa yang memiliki arti bulu-bulu yang halus
2. Kendit artinya ikat pinggang
Pada perkutut jenis ini, terdapat bulu putih yang berjajar dari kanan hingga kekiri. Bulu putih tersebut terletak pada tekong atas. Yang perlu Anda ketahui, bulu putih ini terkadang juga tidak kelihatan. Hal ini dikarenakan tertutup oleh bulu yang ada diatasnya.
Jadi, perkutut brumbun kendit pada dasarnya adalah salah satu jenis ketidak normalan yang ada pada burung perkutut. Ketidak normalan ini berupa bulu putih yang berjajar dari kanan hingga kiri yang letaknya pada tekong atas.
Apa itu Ketidaklaziman dalam Perkutut
Perkutut yang normal tentu saja tumbuh dengan organ tubuh serta fisik yang lengkap yang mana sama dengan perkutut normal yang lainnya. Tetapi, pada kasus tertentu, perkutut tersebut tidak dapat tumbuh dengan normal. Hal ini bisa seperti tumbuh bulu di kepala, memiliki sisik kaki, dan lain sebagainya.
Baca juga : Makanan Burung Perkutut yang Bagus dan Sehat
Meskipun tumbuh tidak normal seperti perkutut pada umumnya, bukan berarti burung tersebut menjadi jelek dan kurang nilainya. Tetapi, pada kasus tertentu dipercaya suatu kekurangan atau ketidaklaziman yang dimiliki oleh perkutut dapat membawa kesialan tertentu. Ada banyak sekali penamaan burung perkutut sesuai dengan hal yang menjadikannya spesial.
Tetapi meskipun ada mitos bahwa suatu keadaan perkutut akan membawa suatu dampak, Anda tidak harus percaya akan hal tersebut. Suatu kebaikan akan datang jika Anda memang mau mempercayainya, begitu juga dengan hal yang buruk.