Menghubung hubungkan katuranggan burung dengan kualitas burung mungkin sudah menjadi tradisi penggemar burung di indonesia tidak terkecuali burung perkutut. Bagi penggemar burung perkutut pemilihan katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain bunyi suara tentunya sewaktu memilih burung perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya. Sebab hanya dengan mengetahui katuranggan dari burung tersebut pemiliknya bisa meramalkan bagaimana kualitas burung.
Katuranggan adalah ilmu tentang sifat suatu benda/ manusia/ hewan berdasarkan penampakan fisiknya. Bukan sepenuhnya hal mistis karena katuranggan itu masuk dalam jajaran ilmu titen alias ilmu yang diperoleh berdasar pengamatan terhadap sekelompok orang dengan kriteria tertentu, semacam survey begitu.
Prediksi suara perkutut berdasarkan katurangan tubuhnya
Bentuk kepala dari samping
Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom (seperti buah jambe atau pinang yang masih muda), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol (maksimal) dan keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai burung berusia tua.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbeton nongko (seperti biji nangka), diperkirakan bunyi suaranya akan bisa bertahan sampai tua, akan tetapi keindahannya tidak dapat mencapai maksimal.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya nggobog (seperti uang logam), diperkirakan mutu suaranya akan terus meningkat sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan (sekitar 24 tahun, karena per-rambahan adalah 8 tahun), kemudian akan menurun sesuai dengan umurnya.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang (seperti bungkul) atau siung (umbi) bawang putih), diperkirakan mutu suaranya tidak menentukan. Kadang dapat baik dan mengejutkan, tapi dapat juga mlempem, tak ada kemajuan.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir kuwalik (takir terbalik, takir adalah tempat makanan/ sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat), sulit diharapkan suara baiknya.
Bentuk paruh badan dan ekor
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel (seperti buah kapel/ burahol) dan bentuk badannya tuntut gedang (seperti kuncup bunga pisang) serta bentuk ekornya meruncing dengan garis-garis bulu yang jelas, burung ini bisa diharapkan tengahnya (ketek) bisa terdengar jelas dan baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah (seperti gabah atau butiran padi) dan bentuk badannya nongko sanglundung (seperti buah nangka) serta bentuk ekornya panjang dengan garis-garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang (seperti pelepah pisang) dan bentuk tubuhnya mbluluk (seperti pentil atau buah kelapa yang masih sangat muda) serta bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede (seperti cabe besar) dan bentuk tubuhnya njagung nglobot (buah jagung yang belum dikupas kulitnya) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang meruncing (sehingga bulu bertumpuk dan garis-garis warnanya kurang jelas), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti nglombok rawit (seperti cabe rawit) dan bentuk tubuhnya seperti wungkal gerang (seperti batu asahan pisau yang sudah aus ) serta bentuk ekornya mekar seperti kapas, diperkirakan bunyi suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.
Ada beberapa jenis perkutut lokal yang tubuhnya tumbuh tidak seperti biasa (tidak normal, tidak lazim), seperti perkutut umumnya yang lain, misalnya ada bulu putih tumbuh di kepala, sisik kaki, silang, dst jenis perkutut itu di klasifikasi sebagai berikut :
1. Kol Buntet
Ules hitam pekat/seperti ayam cemani ules lurik terhubung dari pangkal leher, kanan ke kiri, dan garis ules lurik ini sampai dubur, serta ules ini tidak hilang setelah proses mabung.
2. Cendolo Sabdo
Warna bulu putih di bagian sayap bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, ataupun rusak
3. Trah Pajajaran/Daulatan
Ules kekuning kuningan dan sorot matanya kuning menyala.
4. Gendawa Sabda
Ada bulu putih di sebelah leher, bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut ataupun patah.
5. Kantong Semar
Leher pendek dan tembolok/ perutnya besar/melembung ke depan seperti mentok .
6. Kusuma Wicitra
warna paruh dan sisik kaki keputih-putihan.
7. Larasati
Mata beralis kekuningan dan bulu halus pada pangkal ekor kuning merata, dan warna kuning ini tidak hilang setelah proses mabung ataupun kena air.
8. Mercu Jiwa
Matanya berwarna kuning, seperti gambar dibawah ini.
9. Muncis
Bentuk badanya kecil memanjang seukuran tempat makan.
10. Mustikaningmanuk
Seluruh bulu, paruh dan kuku berwarna putih serta mata merah tembus, tidak ada lurik sama sekali.
11. Pendawa Mijil
Bulu ekornya berjumlah ganjil, 13/15 /17 /19/21, lembar, dan bulu ekor tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak ataupun patah.
12. Pedaringan Kebak/ Kemben Tepung/ Tlaga Tepung/ kalung tepung
Bulu lurik di leher dan dada menyambung dari kiri ke kanan tetapi tidak sampai dubur, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung .
13. Kaki Bebek
2 jari menempel atau ada selaput di antara 2 jari.
14. Purnomo Sidhi
Bpl mata merah, warna bulunya kemerah-merahan seperti permata.
15. Rupo Cahyo
Warna bulunya mengkilat bercahaya, dan tidak hilang setelah proses mabung.
16. Rajekwesi
Kaki bersisik sebelah kaki saja atau silangnya tidak penuh.
17. Rajawana
Kaki bersisik silang keduanya.
18. Sapu Jagad/Cemoro
Ada bulu lebih setelah ujung bulu.
19. Satria Kinayungan
Ditengah kepalanya (unyeng unyeng) ada satu bulu warna putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung.
20. Puther
Tidak berjari atau kaki patah.
21. Sengkang Negoro
Dikepala tumbuh bulu lurik, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung.
22. Jambul Garuda
Ada bulu seperti jambul burung garuda, jambul ini tidak akan hilang setelah proses mabung.
23. Sirih
Dadanya lebar seperti ada garis di tengah, atau ada 3 garis seperti daun.
24. Singkir Sengkolo/Banyu Mili
Ada belahan bulu dada dari bawah kepala sampai bawah/dubur.
25. Songgo Ratu
Mempunyai jambul satu helai berwarna putih layaknya mahkota mempunyai warna paruh dan kaki kehitam hitaman, dan jambul ini tidak hilang setelah proses mabung.
26. Sumping Ratu
Ada dua bulu atau lebih seimbang/ sejajar kiri dan kanan, letak di kepala, 2 bulu putih di atas mata kiri kanan, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak, dan sayap kanan kiri turun nempel tanah/sangkar.
27. Sri Kempel
Bulu ekor dari pangkal sampai ujung ekor menumpuk dan demikian pula kotorannya.
28. Sri Mangumpel/ Sri Sedono Lutut
uku putih semua
Arti Katuranggan Berdasarkan Bentuk Fisik Burung Perkutut
29. Rondo Semoyo
Di sekitar kelopak mata berwarna kuning.
30. Udan Mas
Bulunya berwarna coklat muda / krem dan, bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan,
31. Wilis
bulu putih sehelai diatas kepala bagian belakang, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut.
32. Wisnu Murti
Warna kaki, mata dan paruhnya hitam.
33. Wisnu Wicitra/ wisnu kucem/ wisnu mangemu
Bulunya berwarna kehitam-hitaman, bulu-nya selalu terlihat kusam walaupun sudah dimandikan atau dijemur.
34. Tretes mas
Di kepala /bagian dalam sayap ada bercak kuning keemasan atau coklat, dan warna keemasan (semburat karat) tidak hilang setelah proses mabung, ataupun tercabut.
35. Satrio wicaksono / Junjung Derajat
Bulu putih di pangkal ekor, atau bulu putih di pangkal paha bawah, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak
36. Tumbak Cukcukan
Paruh melengkung seperti paruh burung kolibri/cucuk ontel.
37. Leher Kobra/ sriti/ srikiti /sriwiti/ srikiditi
Leher seperti ular kobra yang berdiri.
38. Batu Rante
Cirinya sisik kaki berlubang kering,timbul.
39. Rojo dino
Jumlah Bulu Ekor 12, dan jumlah ekor ini tidak berubah setelah proses mabung atau tercabut.
40. Korowelang
Bulu sayap dan ekor bergaris malang semu. Atas bawah/ bolak balik, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut.
41. Segoro Ngembeng
Leher belah keliling dari depan sampai belakang.
42. Songgo Buwono
Bulu Putih di punggung bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut.
43. Keruk Bumi/ Ciker/ Tiker
Jari kaki melengkung ke dalam / ke luar.
44. Samber Lilin atau Trah Majapahit
Bulu semu hijau, dan warna bulu ini tidak hilang setelah proses mabung atau kena air (dimandikan).
45. Puser Bumi
Ditembolok ada cekungan seperti puser.
46. Sodo Lanang
Bulu ekor dan lainnya tumbuk diselaputi selaput. Bila mau mekar dari ujung ke pangkal bulu.
47. Satrio Wirang
Jumlah ekor 16, dan jumlah ekor ini tidak hilang setelah proses mabung, ataupun tercabut
48. Ombak Segoro
Bulu punggung bergelombang/cekung.
49. Trah Tuban
Bulu berwarna semu merah hati, dan bulu ini tidak akan berubah setelah proses mabung.
50. Banyak angkrem
Antara kaki belakang seperti angsa betina.
51. Pancuran mas
Dada belah dari leher sampai tembolok saja atau dari tembolok sampai dubur saja
52. Talang mas
Bulu kebalik, dan bulu ini tidak berubah setelah proses mabung.
53. Simbar
Ada bulu putih dikaki, dan bulu ini tidak akan hilang setelah proses mabung.
54. Noyorono
Kepala bpl nunduk kebawah.
55. Bodronoyo
Kepala bpl ndongak menghadap ke atas.
56. Mujur
Bpl tidur searah tangkringan.
57. Jujur
Bpl ekornya naik ke atas kalau berjalan.
58. Blocok/ Blurik/ Blandong/ Brumbun
Di beberapa bagian tubuh ada beberapa bulu putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung.
59. Brahma Kala
Kesepuluh jari kakinya berkuku putih.
60. Brahma Suku
Bulunya berwarna kemerah-merahan.
61. Songgolangit
Bpl jalannya pakai siku atau telapak kaki ke arah atas.
62. Sri gunting
Bpl ekornya mecah/belah dua bagian seperti gunting.
63.Trukung
Bpl tak punya brutu/ekor.
64. Patok bangkrong
Bpl kaki satu.
65. Jogoboyo
Bpl tidur dibawah ato tidur ditanah ato tidak bisa terbang.
66. Blorok sono
Bpl warna bercak/dlemok dlemok krem/coklat muda
67. Cawan mas
Bpl bila di pegang bulu membentuk huruf v atau bila jalan seperti huruf j/melengkung.
68. Bromo sulur
Bpl usus nya keluar /embeien.
69. Brahma Kukup
Bulunya berwarna keputih-putihan dari kepala sampai ekornya.
70. Brahma Labuh Geni
ulunya berwarna kemerah-merahan tidak merata, dan bulu merah ini tidak hilang setelah proses mabung.
71. Brahma Susur/ Brahma Mulur
Bpl bulunya ada yang melintir ato ulir seperti per bila dipotong tumbuh lagi, ules kemerah merahan didubur ada bulu sehelai seperti benang putih ke luar beberapa senti.
72. Brumbun Kendit
Ada bulu putih berderet dari kanan ke kirir pada tekong atas, bulu puti itu kadang tidak nampak karena tertutp bulu diatasnya
73.Buntel Mayit/ Gotong Mayit
Masing-masing sayapnya ada bulunya putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, atau tercabut.
74. Lembu Rawan
Bulunya dlemok dlemo tidak tumbuh dengan baik.
75. Kelabang Kapipit/ Sengkolo Pipit
Pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih, dan bulu putih ini ini tidak hilang setelah proses mabung.
76. Sogok/Sujen
Bulu ekornya paling tengah atau salah satunya berwarna putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung
77. Traju mas
Bpl mempunyai ules kaki berwarna kuning.
78. Peksi
Bpl paruh pendek 1 cm
Arti Katuranggan Berdasarkan Bentuk Fisik Burung Perkutut
79. Bromokolo
Bpl berkuku putih tapi bening. Kuku panjang tajam,
80. Ketitiran
Suara kecil kuat keras bunyinya kikikikikik.. Cirinya ekor miji miji ato nggak berkaitan.
81. Mego mendung
Bpl warna krem/ silver bodinya dan ekor warna hitam, warna bulu seperti udan mas namun dibagian ekor bawah bulunya hitam. Kalung pethuk/nyambung mata walau bukan merah tapi tembus cahaya.
82. Patak warak
Kepala botak tanpa bulu sampai tulang kepala tanpa kulit, terlihat seolah "LUKA" yang mengganga.
83. Sumping
Bulu putih tepat di atas mata sebelah kiri saja atau kanan saja, dan bulu putih ini tidak akan hilang setelah proses mabung/tercabut.
84. Kalung usus
Lurik nyambung pada bawah leher/ tembolok/ pantat.
Itulah Arti Katuranggan yang bisa anda lihat berdasarkan bentuk fisik burung perkutut. Termasuk jenis yang manakah perkutut anda? Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat.