Ciri, Mitos dan Pamor Perkutut Katuranggan Larasati � Berbicara masalah burung perkutut memang sangat unik. Bukan saja anggunganya yang diburu pecinta perkutut, namn katuranggan perkutut, yoni dan atau mitos perkutut pun menjadi seuatu yang sangat menarik untuk dibicarakan. Nah, untuk kali ini, yang akan kita bahas adalah ciri dan yoni perkutut katuranggan larasati.

Ciri perkutut Katuranggan Larasati
Ciri Perkutut Katuranggan Larasati


Ciri perkutut Katuranggan Larasati itu apa saja dan bagaimana yoni perkutut larasati itu. Nama Larasati sendiri pada umumnya digunakan sebagai sebuah nama oleh manusia yang biasany para wanita. Akan tetapi, berdasarkan ilmu katuranggan burung perkutut dari para leluhur, sebutan Larasati dimanfaatkan untuk menggolongkan burung perkutut. Lalu apakah jenis perkutut ini termasuk ke dalam perkutut yang baik dipelihara? Atau justru masuk dalam perkutut yang tidak baik untuk dipelihara? Penjelasannya dapat Anda temukan di bawah ini.

Mitos, Yoni dan Pamor Perkutut Larasati

Istilah larasati sebenarnya terbentuk dari dua buah suku kata bahasa Jawa, yakni laras dan ati. Laras memiliki nama lain dari pusoko, gendewo, langkap, nuroso, dan busur. Ati menurut bahasa Indonesia berarti hati. Kedua kata tersebut, mengandung makna yang menyiratkan bahwa setiap manusia harus menjaga ketentraman hatinya masing-masing. Baik ketika dihadapi oleh sebuah musibah ataupun perasaan yang sangat menggembirakan. 

Ciri Ciri Perkutut Larasati

Ciri mathi dari katuranggan ini, terdapat pada pelipis mata dan ekornya. Kedua bagian ini, bulunya memiliki warna kuning. Warna kuning tersebut tidak akan mudah menghilang dari tubuh perkutut. Selain ciri-ciri, ada juga mitos yang melekat di dalam tubuh burung perkutut. Konon, pemiliknya diberikan kedamaian hati yang akan memudahkan seseorang untuk tetap berada di jalur yang lurus selama menjalankan tugasnya sebagai seorang manusia. 

Dengan memelihara burung ini, Anda akan diberikan petuah yang pastinya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Usaha dalam menjaga ketentraman hati, biasanya dilakukan dengan bermeditasi. Salah satu cara tersebut, menurut zaman modern dikenal dengan istilah olahraga yoga. Namun, meditasi yang dimaksud tentu berkaitan dengan pemusatan diri kepada isi hati yang sejati. Melalui bantuan ilmu kebatinan yang dimiliki, maka proses meditasi tidak akan mengalami kendala berarti. 

Baca juga :

Keseimbangan Ekosistem di Alam

Hati yang bersih dari prasangka buruk, rasa dendam ataupun iri kepada sesama manusia, dapat membuat hari-hari kalian menjadi terasa damai. Akan tetapi, perlu diingat jenis burung laras sudah termasuk ke dalam kategori langka. Oleh sebab itu, demi menjaga keseimbangan ekosistem di alam, sebaiknya segera lepaskan kembali ke alam liar burung pusaka kalian. Hal ini, tentunya dilakukan setelah sekiranya kalian merasa cukup mendapatkan efek petuah dari kehadiran burung perkutut tersebut.

Namun demikian mengenai mitos maupun pamor dari perkutut Larasati, tidak semua orang akan sama. Keyakinan orang mengenai hal ini pun juga tidak bisa dipaksakan. Ang terpenting tentunya adalah kita harus tetap percaya bahwa semua kejadian di dunia ini tidak terlepas dari titah Yang Maha Kuasa.