Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra � Ada banyak sekali jenis katuranggan dalam dunia burung perkutut. Bahkan ada beberapa catatan yang menyebutkan jumlahnya lebih dari seratus jenis. Bagi para pecinta perkutut, katuranggan menjadi salah satu daya tarik yang sangat dinikmati. Dari beberapa katuranggan tersebut, perkutut memiliki ciri khas yang berbeda dari satu katuranggan dengan katuranggan yang lain.
Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra |
Salah satu dari beberapa katuranggan perkutut adalah katuranggan Kusuma Wicitra. Ciri dan mitos perkutut katuranggan kusuma wicitra ini kerap kali menjadi perbincangan diantara para pecinta burung perkutut. Walaupun zaman telah berganti menjadi modern, sebagian orang masih berpegang teguh terhadap kepercayaan yang telah diajarkan oleh leluhur mereka. Ya, sebut saja mitos. Keberadaan mitos perkutut katuranggan ini kerap dianggap memiliki kekuatan magis di dalamnya. Hal ini bisa iya bisa tidak, karena memang pengalaman dalam merawat perkutut antara satu orang dengan yang lain tidak lah sama.
Ciri dan Mitos Perkutut Katuranggan Kusuma Wicitra Berdasarkan Tanah Jawa
Katuranggan sendiri, merupakan sebuah istilah yang berasal dari dua kata, yaitu katur dan anggo. Katur yang berarti ucapan, dan anggo memiliki arti tubuh.
Ciri mathi dalam ilmu katuranggan, adalah ciri-ciri pada burung yang membedakan setiap bagian tubuh hingga suara yang dikeluarkan oleh burung perkutut. Tujuan adanya pengetahuan tersebut, guna menyampaikan tutur kata leluhur adat istiadat jawa agar mencapai kesempurnaan hidup. Ciri utama perkutut Kusuma Wicitra terletak pada paruh dan sisik burung itu.
Ciri Perkutut Kusuma Wicitra
- Paruh memiliki ules berwarna keputih putihan
- Sisik kaki yang berwarna keputuh putihan
Mitosnya,perkutut kusuma wicitra mampu membuat pemiliknya mudah mencapai kesuksesan. Hal tersebut dikarenakan, jenis perkutut ini mampu membuat sang pengempu selalu diberkahi dengan keberuntungan.
Baca juga :
Kusuma wicitra merupakan nama gabungan yang berasal dari kata kusuma (bunga) serta wicitra (indah). Jika digabungkan, maka memiliki makna yang berarti bunga yang indah. Arti lengkapnya, ialah kata-kata yang menggambarkan keindahan serta menyebarkan bau harum ke berbagai penjuru sehingga menjadi incaran setiap manusia. Oleh sebab itu, jenis burung perkutut satu ini, sering dikaitkan dengan jenis bunga melati. Pada dasarnya, bunga melati juga termasuk ke dalam benda yang dikeramatkan oleh para leluhur Jawa.
Nasihat yang diajarkan oleh leluhur terkait burung kusuma wicitra, memberitahukan bahwa setiap manusia harus menjaga lisan agar tidak membuat rasa sakit hati terhadap orang lain. Jadi, orang tersebut dapat hidup dengan penuh ketentraman, kebahagiaan, bahkan kedamaian. Di masa mendatang, dirinya mampu membawa harum namanya sendiri, nama keluarga hingga nama keturunannya.
Sekian, kilas cerita pada pembahasan kali ini mengenai ciri dan mitos perkutut katuranggan kusuma wicitra.Percaya atau tidak terhadap mitos perkutut katuranggan adalah hak masing-masing pribadi. Yang paling utama tentu saja kita harus percaya bahwa semuanya terjadi atas titah yang Maha Esa, selain itu hanyalah perantara saja.