Mitos Perkutut Pembawa Sial yang Dipercaya Masyarakat - Katuranggan merupakan ciri khusus yang dimiliki perkutut yang konon dapat mempengaruhi pemiliknya. Katuranggan yang dikenal pula dengan ciri mathi ini ada yang bagus dipelihara dan ada juga yang tidak bagus dipelihara. Masyarakat memang masih banyak yang mempercayai burung ini bisa membawa efek sial bagi pemiliknya.
Mitos Perkutut Pembawa Sial |
Mitos perkutut ini sudah dikenal luas, khususnya bagi masyarakat Jawa. Kepercayaan Jawa kuno mempercayai bahwa burung perkutut diyakini sebagai burung yang bisa memberikan kesehatan, wibawa, rezeki, pangkat, dan lain-lain. Hal ini dikenal sebagai katuranggan yang bagus. Lalu, bagaimana dengan katuranggan perkutut yang membawa sial? Berikut ulasannya untuk Anda.
Katuranggan Perkutut Pembawa Sial dan Keburukan Bagi Pemiliknya
Mitos ini merupakan peninggalan dari leluhur zaman dahulu. Pamor perkutut sebagai peliharaan memang sudah ada sejak masa kerajaan Majapahit. Pada umumnya, terdapat katuranggan perkutut pembawa keberuntungan dan kesialan. Mengenai kebenaran mitos ini, kembali pada pribadi masing-masing. Berikut beberapa jenis katuranggan perkutut pembawa sial dan keburukan bagi pemiliknya.
� Perkutut Brahma Kukup
Bulu perkutut ini berwarna putih dari kepala hingga ekornya. Masyarakat banyak yang mempercayai bahwa perkutut ini sering membawa kesialan dan keburukan bagi yang memeliharanya.
� Perkutut Brahma Labuh Geni
Perkutut ini memiliki ciri khusus pada bulunya yang kemerahan dan tidak merata. Dikatakan bahwa perkutut ini berpotensi mendatangkan banyak halangan bagi pemiliknya. Selain itu, rezeki pemilik akan terus merasa kekurangan.
� Perkutut Buntel Mayit
Perkutut buntel mayit banyak dianggap membawa malapetaka. Burung ini memiliki bulu warna putih di setiap bagian sayapnya. Mitos yang beredar adalah perkutut ini selalu membawa kesialan, bahkan tak jarang sampai menyebabkan pemiliknya meninggal dunia.
� Perkutut Lembu Rawan
Perkutut ini tidak memiliki bulu yang tumbuh dengan baik. Masyarakat percaya bahwa burung pengicau ini seringkali mendatangkan penyakit, kesulitan, hingga kekurangan rezeki.
� Perkutut Kelabang Kepipit
Karakteristik perkutut kelabang kepipit adalah sayapnya terdapat warna putih ketika direntangkan. Mitos yang beredar adalah perkutut ini bisa menyebabkan sengketa dan keributan dalam rumah tangga, pertengkaran hebat, dan ketidakharmonisan.
� Perkutut Durgo Nguwuh
Ciri khas perkutut durgo nguwuh terletak pada suara anggungannya. Uniknya, burung ini hanya berbunyi pada tengah malam. Kepercayaan Jawa kuno mengatakan bahwa perkutut ini banyak memberikan berbagai hambatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah kondisi rumah tangga berantakan, ditimpa kesakitan, dan sering hidup serba kekurangan.
� Perkutut Durgo Ngerik
Perkutut ini juga memiliki ciri khas pada anggungannya Perkutut durgo ngerik akan terus mengeluarkan bunyi tanpa mengenal waktu, baik pada siang maupun malam hari. Orang-orang masih banyak yang mempercayai bahwa perkutut ini sering membuat pemiliknya jauh dari rezeki. Selain itu, keluarga yang merawat burung perkutut ini kerap kali bertengkar hebat.
� Perkutut Wisnu Tinundang
Perkutut wisnu tinundang memiliki karakteristik khusus pada bulunya, yaitu berwarna hitam. Namun, warna bulu tersebut tidak merata. Dipercaya bahwa perkutut ini bisa menyebabkan cita-cita pemilik sering tidak terwujud karena banyaknya hambatan yang ditimbulkan.
� Perkutut Brahma Suku
Perkutut ini memiliki warna bulu kemerahan yang khas. Mitos perkutut yang beredar di kalangan masyarakat adalah perkutut ini sering membuat pemiliknya terserang penyakit parah.
Katuranggan perkutut pembawa sial pada dasarnya telah muncul sejak zaman dahulu. Banyak pecinta perkutut yang menjauhi burung dengan katuranggan seperti yang disebutkan di atas. Namun, pada dasarnya karakteristik perkutut juga pemilih. Ia seringkali memilih siapa pemiliknya yang cocok sehingga kesialan pun tidak menimpa.